Larangan Berkeluh Kesah , Susah Duniawi dan Merendah dihadapan Orang Kaya dan Berpangkat - Kami Nusantara Cleaning salah satu perusahaan jasa cleaning service di Bandung, yang bergerak pada jasa cleaning service rumah, kantor, sekolah, pabrik, jasa poles marmer, jasa poles teraso, jasa poles granit, jasa poles acian, jasa poles tegel, jasa poles kerami, jasa bersih gedung, jasa salon toilet, jasa pembersihan kamar mandi, jasa cuci karpet, jasa coating vinnyl dan parket Cleaning Service dan Poles Lantai, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Larangan Berkeluh Kesah , Susah Duniawi dan Merendah dihadapan Orang Kaya dan Berpangkat , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel catatan kecil,
Artikel Islam,
Artikel Wali dan Sufi, yang kami tulis ini dapat memberi manfaat. baiklah, selamat membaca.
Judul : Larangan Berkeluh Kesah , Susah Duniawi dan Merendah dihadapan Orang Kaya dan Berpangkat
link : Larangan Berkeluh Kesah , Susah Duniawi dan Merendah dihadapan Orang Kaya dan Berpangkat
Anda sekarang membaca artikel Larangan Berkeluh Kesah , Susah Duniawi dan Merendah dihadapan Orang Kaya dan Berpangkat dengan alamat link https://cleaning-poles.blogspot.com/2017/08/larangan-berkeluh-kesah-susah-duniawi_15.html
Judul : Larangan Berkeluh Kesah , Susah Duniawi dan Merendah dihadapan Orang Kaya dan Berpangkat
link : Larangan Berkeluh Kesah , Susah Duniawi dan Merendah dihadapan Orang Kaya dan Berpangkat
Larangan Berkeluh Kesah , Susah Duniawi dan Merendah dihadapan Orang Kaya dan Berpangkat
Larangan Berkeluh Kesah , Susah Duniawi dan Merendah dihadapan Orang Kaya dan Berpangkat“Barangsiapa yang dipagi hari sudah mengadukan kesulitan hidupnya kepada orang lain, maka berarti ia telah mengeluh kepada Tuhannya. Dan barangsiapa yang di pagi hari sudah merasa susah dengan urusan dunianya, maka berarti ia telah membenci Allah pada saat itu juga. Dan barangsiapa yang merendahkan dirinya dihadapan orang kaya lantaran melihat hartanya, maka sesungguhnya telah hilang dua pertiga agamanya”
Segala pengaduan itu memang hanya layak disampaikan kepada Allah SWt, karena dengan mengeluh kepada Allah, berarti kita telah berdoa kepada Nya. Sedangkan mengadu kepada sesame manusia itu menunjukan ketidakrelaannya terhadap apa yang telah ditentukan Allah. Sebagaimana yang telah diterangkan dalam sabda Rosul mohammad yang diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud ra
Al A’masy berkata, “setelah aku menerima kalimat itu dari Saqiq Al Asadi yang berkebangsaan Kufah, yang ia juga memperolehnya dari Abdullah Ra, maka akupun tidakpernah meninggalkan lagi” kemudian ia berkata, ”dalam mimpiku aku melihat seseoarang yang datang kepadaku, serta ia berkata, “wahai Sulaiman tambahlah kalimat itu dengan ….dan kami mohon pertolongan Mu atas kehancuran yang telah menimpa Kami, dan kami mohon kepada Mu kebaikan segala urusannku”“bukankah aku belum mengajarkan kepada kalian kalimat yang pernah diucapkan oelh Nabi Musa AS. Ketika menyebrangi lautan bersama bani israil? Maka kamu menjawab” begitulah, wahai Rosullulah” beliau bersabda “Ucapkanlah “Allahuma lakalhamdu…”(Wahai tuhanku, hanya bagimu segala puji, hanya kepada mu lah tempat mengadu, Engkau tempat meminta pertolongan dan tiada daya upaya dan kekuatan melainkan hanya dengan pertolongan Allah Yang maha Mulia lagi Maha Agung”
Dan barangsiapa yang merasa sedih lantaran urusan duniawi, maka berarti ia telah marah kepada Allah, karena tidak rela dengan Qadha yang telah ditentukan Allah, tidak sabar terhadap ujian_nya dan tidak beriman kepad Qadar-Nya. Karena apapun yang terjadi di dunai ini adalah Qadha dan Qadharnya Allah.
Dan barangsiapa yang merendahkan dirinya dihadapan orang kaya atau berpangkat lantaran melihat kekayaan dan pangkatnya, maka sesungguhnya ia telah kehilangan dua pertiga agamanya.
Islam hanya membolehkan seseorng memuliakn orang lain karena kebaikan dan ilmu. Oleh karena itu barangsiapa yang lebih mengagungkan harta benda dan pangkat jabatan maka berarti ia telah meremehkan ilmu dan kebaikan.
Maka “perbuatan orang yang beriman itu harus berdasarkan pada tiga perkara, yaitu mengerjakan segala perbuatan yang telah diperintahkan Allah, menjauhi larangannya dan rela terhadap qadha dan Qadar, jika tidak bisa melaksanakan seluruhnya paling tidak mengerjakan salah satunya. Sebab karena setiap orang yang beriman itu wajib memperhatikan hatinya dan seluruh anggota tubuhnya agar dapat mengerjakan ketiga perkara tersebut”
Demikianlah Artikel Larangan Berkeluh Kesah , Susah Duniawi dan Merendah dihadapan Orang Kaya dan Berpangkat
Sekianlah artikel Larangan Berkeluh Kesah , Susah Duniawi dan Merendah dihadapan Orang Kaya dan Berpangkat kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Larangan Berkeluh Kesah , Susah Duniawi dan Merendah dihadapan Orang Kaya dan Berpangkat dengan alamat link https://cleaning-poles.blogspot.com/2017/08/larangan-berkeluh-kesah-susah-duniawi_15.html
Larangan Berkeluh Kesah , Susah Duniawi dan Merendah dihadapan Orang Kaya dan Berpangkat
Reviewed by Nusantara Cleaning
on
Tuesday, August 15, 2017
Rating:
No comments: